TOBAT

SEBELUM PINTU TAUBAT TERTUTUP

Kehidupan manusia selalu terancam oleh hawa nafsu dan syahwat yang mengintai. Keduanya siap menyeret manusia  ke dalam jurang yang tidak terdapat  sedikitpun cahaya di dalamnya, dan yang ada hanyalah tumpukan batu maksiat. Tidak ada yang bisa menolong manusia tersebut kecuali,dia segera sadar  dan bertaubat memohon ampun kepada Allah Ta’ala.

Hakikat Taubat

Tobat merupakan langkah nyata seorang hamba dalam menyesali dosanya. Orang yang bertaubat akan sepenuh hatinya menahan diri dari setiap maksiat. Meninggalkan dosa tanpa kembali kepada apa yang dicintai Allah, belum bisa hal tersebut dikatakan bertaubat. Seseorang disebut bertaubat setelah ia kembali menghadap kepada Allah Ta’ala, menghilangkan kebiasaan, memantapkan hakikat taubat  dalam hati sebelum mengucapkan secara lisan, merenungi surga dengan nikmat-nikmatnya, dan merenungi neraka bersama ancaman-ancamannya. Bertaubat terus-menerus  hingga rasa takut dan harapannya menguat.  Berdoa kepada Allah Ta’ala  penuh harap dan cemas agar taubatnya  diterima, agar dosanya dihapuskan, agar salahnya dimaafkan. Menhayati makana taubat  dengan menjauhi seluruh larangan yang dibenci Allah Ta’la menuju apa-apa yang Allah Ta’ala cintai.

Keutamaan Tobat

Tobat menghantarkan seorang hamba kepada keutamaan, kemuliaan  ketinggian derajat, dan pahala yang sangat besar. Tobat menhapus segala macam dosa. Tobat menuntut pelakunya menuju jalan yang lurus  untuk menggapai ridha dan cinta Allah, Membuka pintu  rezeki, menurunkan hujan, dan limpahan berkah dan karunia.

وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُواْ رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُواْ إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاء عَلَيْكُم مِّدْرَاراً وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلاَ تَتَوَلَّوْاْ مُجْرِمِينَ

“Dan (dia berkata,)’Hai kaumku,mohonlah ampun  kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya,niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu,dan dia akan menambah kekuatan kepadamu,dan janganlah kamu berpaling dengan berbuta dosa,”(QS.Hud[11]:52)

Dari Abu Nujaid Imran bin Al-Hushain Al-khuza’I bahwa sesungguhnya ada seorang wanita dari Juhainah yang hamil karena zina dan mendatangi Rasulullah.Dia berkata,”Wahai Nabi Allah,Aku telah melanggar hukuman had,maka tegakanlah hukum atas diriku!”Nabi memanggil wali wanita tersebut dan berkata:”Perlakukan dia dengan baik,jika telah melahirkan datangkanlah kepadaku!”Dia melaksanakannya.Kemudian Rasulullah  memerintahkan wanita tersebut agar  merapatkannya pakaiannya dan memerintahkan agar wanita tersebut dirajam.Kemudian beliau menshalatinya.

Umar berkata kepada Rasul,Wahai Rasulullah ,engkau menshalatinya,sedangkan dia telah melakukkan zina?”Rasul menjawab:”Dia telah bertobat dengan sungguh-sungguh. Jika tobatnya dibagi kepada tujuh puluh  penduduk Madina,maka akan cukup bagi mereka. Apakah kamu menemukan orang yang lebih mulia dari pada orang yang secara sungguh-sungguh ingin membersihkan dirinya semata-mata karena (mencari ridha) Allah Ta’ala. (Shahih diriwayatkan iman muslim dalam shahih-nya (4408). Hadist ini memberi penjelasan betapa luhurnya tobat dihadapan Allah. Jika bukan karena tobat Rasulullah tidak akan menshalati wanita itu. Tidak akan beliau mengungkapkan bahwa tobat perempuan itu cukup untuk dibagi kepada tujuh puluh penduduk Madinah.

Renungkanlah, dosa dan kesalahan apa yang telah diperbuat oleh lisanmu, tanganmu ,kakimu, telingamu dan matamu. Lakukanlah tobat atas dosa-dosamu. Koreksilah dirimu sekarang juga, dari pada engkau dikoreksi pada hari kiamat. Segeralah bertobat dan menyibukan diri dengan tobat dalam setiap keadaan. Menyegerakan tobat agar maksiat tidak menjadi noda dan karat  yang tidak bisa dihilangkan. Tidak boleh kita menundanya,karena tobat ketika sakaratul maut tidak bermanfaat.

Hukum Taubat

Seluruh muslim wajib bertaubat dari semua dosa dan maksiat yang telah dilakukan. Para ulama ber-ijma’ bahwa segeralah bertaubat dari segala dosa baik dosa besar maupun dosa kecil hukumnya wajib, karena dosa kecil yang diteruskan tanpa taubat bisa berubah menjadi besar. (Al-Minhaj Syarah Shahih Muslim, 17/63).

Dosa sekecil apa pun pasti membawa dampak buruk , menghancurkan harga diri dan merugikan pelakunya baik di dunia maupun di akherat. Di dunia yaitu terhalang dari ilmu , terhalang dari ketaatan, jauh dari taufik, dekat dengan kehinaan, hilang rasa malu, su’ul khatimah, lenyapnya barokah, bimbang ,bingung, sempitnya dada, kegundahan dalam hidup, mengundang musibah, gersangnya hati dan turun laknat Allah Ta’ala.( Kitab ad-Da’u wat Dawa, Ibnu Qoayyim hlm.85-89)

Allah Ta’ala berfiman:

إِنَّ جَهَنَّمَ كَانَتْ مِرْصَاداً

Sesungguhnya neraka Jahannam itu (padanya) ada tempat pengintai ,”(QS.An-Naba[78]:21)

Setiap muslim yang telah melakukan dosa bermaksiat kepada Allah, maka hendaklah segeralah bertaubat, renungilah firman Allah Ta’ala ini:

Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan : “Sesungguhnya saya bertaubat sekarang.” Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih.”(QS.An-Nisa[4]:17-18)

Syarat-syarat Taubat

Agat diterimanya taubat, sebuah taubat harus memenuhi syarat yang menandai kejujuran seorang hamba dalam taubatnya:

  • Ikhlas.

Allah Ta’ala tidak menerima amal seorang hamba kecuali dengan ikhlas hanya mencari ridha-Nya , mengharap wajah-Nya.

  • Meninggalkan maksiat
  • Menyesali perbuatan dosa, segera meninggalkanya dan tidak mengulanginya.
  • Bertekad tidak mengulangi perbuatan dosa
  • Tidak terus-menerus melakukan maksiat
  • Tobat harus dibuktikan oleh hati, lisan dan perbuatan
  • Senantiasa bertaubat dan tidak hal yang membatalkan Taubat
  • Taubat dilakukan pada waktu taubat masi bisa diterima, sebelum ajal tiba atau matahari terbit dari barat.

Selagi matahari masih bersinar dan pintu taubat masih terbuka lebar, maka gunakan kesempatan ini sebelum berakhir kita dengan penyesalan.

“Sungguh , Allah meluaskan tangan-Nya pada  malam hari untuk menerima taubat dari hamba  yang bermaksiat di siang hari. Dan Allah meluaskan tangan-Nya pada siang hari untuk menerima taubat dari hamba yang bermaksiat di malam hari “(HR.Muslim no.7165)

Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:

“Sungguh Allah menerima taubat hamba-Nya selama nyawa belum sampai kerongkongan”(HR.At Tirmidzi, 3880.Ia berkata hadist ini hasan gharib”. Di Hasankan oleh Al Albani dalam shahih Sunan At Tirdmizi).[Halimah]

Referensi :

  • Ya Allah Ampuni Aku
  • Zainal Abidin Bin Syamsudin ,Pustaka Iman Abu Hanifah
  • Artikel Buah Manis Taubat oleh Yulian Purnama

Tinggalkan komentar